Halaman

Selasa, 22 November 2011

Longsor di Ambon Tewaskan 4 Orang

Helloooooooww!!!!!! It's been a long long time I don't open up my blog since my last post. Okay, langsung saja, postingan kali ini adalah membahas tentang Kerusakan pada Alam beserta solusi nya. Saya telah mencari artikel nya beserta beberapa solusi sederhana yang mungkin bisa membantu. So, check this out!




   AMBON, KOMPAS.com Tanah longsor dan banjir bandang melanda Desa Amahusu dan Desa Latuhalat di Kota Ambon, Maluku, Rabu (10/9) pukul 07.00 WIT. Sebanyak 4 orang tewas, 5 orang luka-luka, dan 10 rumah rusak berat. Bencana ini terjadi saat hujan lebat mengguyur Ambon.

Hujan lebat mengguyur Ambon mulai sekitar pukul 04.30 WIT. Berdasarkan data Kantor Meteorologi Ambon, intensitas hujan mencapai 250 milimeter (mm) selama empat jam. Curah hujan ini sangat tinggi, di atas hujan pada awal Juli 140 mm, dan berlangsung selama 12 jam.

Kepala Kepolisian Resor Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease Ajun Komisaris Besar Didik Agung Wijanarko mengungkapkan, tanah longsor terjadi di tiga lokasi, sedangkan banjir bandang di satu lokasi.

Longsor di Desa Eri, Kecamatan Nusaniwe, menewaskan Rita Latuhihin (30), Elly Elton (38), dan Masa Mahulette (69). Adapun longsor di Desa Amahusu menyebabkan jalan tertimbun tanah setinggi satu meter. Longsoran itu memutus arus lalu lintas Amahusu-Latuhalat.

Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease AKBP Djoko Susilo menyatakan, tanah longsor ini terjadi akibat hujan deras yang mengguyur Kota Ambon beberapa hari terakhir ini. "Kawasan di atas rumah keluarga ini adalah daerah perbukitan yang dijadikan tempat pembuangan sampah oleh warga. Akibat tergerus air, akhirnya terjadi longsor yang langsung menimbun rumah keluarga ini," katanya.
Sedikitnya 200 aparat gabungan TNI/Polri dan Basarnas dikerahkan untuk mencari jasad  korban dari timbunan tanah longsor tersebut. Keempat jenazah korban ini langsung dievakuasi ke RSUD Dokter Haulussy Ambon untuk diotopsi. Sementara itu, korban Rapinska menjalani perawatan di rumah sakit yang sama.
Di Dusun Benteng, longsor menewaskan Andred Retmala (18). ”Korban sedang membersihkan selokan di dekat dapur, tiba-tiba tiang dapur patah dan ambruk. Korban tewas tertimpa bangunan,” ujar Didik.

Banjir bandang di Desa Amahusu menyebabkan 10 rumah rusak berat.

Agrie Wandala Putra, prakirawan Kantor Meteorologi Ambon, menjelaskan, curah hujan tinggi disebabkan bibit badai di Filipina yang bergerak ke arah tenggara. Kelokan massa udara menjadi sangat tajam dan menyebabkan aliran udara mampat di sekitar Pulau Ambon dan Pulau Buru. ”Cuaca buruk masih berpotensi terjadi di Ambon jika bibit badai menjadi badai. Saat ini bibit badai bergerak ke tenggara dengan kecepatan rendah,” ujarnya.

Cuaca buruk ini juga menyebabkan semua penerbangan menuju Ambon dialihkan ke Manado dan Makassar. Pesawat baru mendarat di Ambon sekitar pukul 15.00 WIT setelah cuaca cerah.

Banjir meluas

Di Kalimantan Timur, banjir akibat meluapnya Sungai Mahakam di Kabupaten Kutai Barat terus meluas. Banjir sudah menerjang lima kecamatan sehingga puluhan kampung tergenang. ”Banjir sudah menjangkau Kecamatan Melak,” kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Kutai Barat Nopandel.

Sebelumnya, banjir menerjang 20 kampung di Kecamatan Long Hubung, Long Iram, Tering, dan Barong Tongkok.

Hujan yang mengguyur Pekanbaru, Riau, Selasa malam, juga menyebabkan ribuan rumah terendam air.

Kepala Humas Pemprov Riau Chaerul Rizki mengatakan, selain Pekanbaru, banjir pun melanda Kecamatan Kepenuhan dan Kecamatan Bonai Darusalam, Kabupaten Rokan Hulu. Banjir di Kepenuhan disebabkan Sungai Batang Labuh meluap, sedangkan banjir di Bonai karena Sungai Rokan Kiri meluap. Di dua kecamatan itu setidaknya 1.200 rumah terendam air. Banjir juga menyebabkan panen padi menjadi terancam.

Pada Rabu pagi Perumahan Witayu Permai dan Kelurahan Meranti di pinggiran Sungai Siak sudah terendam air sampai setinggi pinggang orang dewasa.(ANG/BRO/CAS/WHY/SAH)



SOLUSI:
1)   PREVENTIF:
i)    Tidak menebang pohon yang ada dihutan
ii)   Membangun turap (penahan) di area tebing jalanan yang rawan longsor
2)   CURATIF
i)    Proses evakuasi harus segara dilakukan setelah terjadinya tanah longsor
ii)   Penggerakan alat-alat berat untuk menyingkirkan tanah yang menghalangi proses evakuasi
3)   REHABILITATIF
i)    Penanaman kembali pohon yang ada dihutan (biasa disebut reboisasi)
ii)   Perbaikan struktur tanah didaerah yang terjadi longsor
4)   PROMOTIF
i)    Menggalakkan pelestarian alam termasuk hutan kepada masyarakat agar lebih peduli
ii)   Permohonan terhadap pemerintah agar lebih memperhatikan terhadap lingkungan sekitar dengan menegaskan sanksi kepada individu yang menebang hutan secara besar-besaran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar